gizi seimbang bagi wanita menyusui


Ibu menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu ibu dan jumlah nutrisi penghasil susu (lihat Tabel).
Kalori. Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil.
          Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan oleh ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kal/100 mL, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 mL yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal.
          Ibu yang bertambah berat badannya secara tepat selama hamil harus meningkatkan asupan kalorinya 500 kal/hari baik selama 6 bulan pertama dan kedua menyusui. Karena lebih dari 500 kal/hari secara aktual digunakan untuk menghasilkan susu. Setiap hari asupan minimum 1800 kal dianjurkan untuk mendapatkan jumlah nutrisi esensial adekuat. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2300-2700 kal per hari ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram protein di atas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Pertimbangan nutrisi lain selama menyusui adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu yang menyusui minum 2-3 liter cairan per hari, lebih baik dalam bentuk air putih, susu dan jus buah bukan minuman ringan, sirup, dan minuman mengandung kafein. Biasanya ibu sangat dianjurkan untuk minum satu gelas setiap kali menyusui. Rasa haus adalah indikator baik tentang kebutuhan cairan, kecuali ibu hidup di lingkungan kering atau melakukan latihan fisik di cuaca panas. Cairan yang dikonsumsi berlebihan dalam keadaan haus tidak meningkatkan volume susu.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil. Nutrien yang paling mungkin dikonsumsi dalam jumlah tidak adekuat oleh ibu menyusui adalah kalsium, magnesium, zink, vitamin 85 dan folat. Multivitamin dan suplemen mineral tidak dianjurkan untuk penggunaan rutin. Namun supelemen khusus dapat diindikasikan ketika asupan ibu tidak adekuat, misalnya :
  • Multivitamin seimbang dan suplemen mineral diperlukan ibu yang mengonsumsi makanan kurang dari 1800 kal/hari.
  • Suplemen kalsium diindikasikan untuk ibu yang intoleran laktosa atau yang tidak mengonsumsi susu cukup dan makanan kaya-kalsium lain.
  • Suplemen vitamin D mungkin perlu untuk ibu yang menghindari makanan diperkaya vitamin D (mis. susu, sereal) dan sedikit terpajan pada matahari.
  • Supelemen vitamin B perlu untuk vegetarian ketat bila mereka tidak mengonsumsi produk tanaman yang diperkaya vitamin 812 secara teratur.
  • Suplemen zat besi mungkin diperlukan untuk mengganti defisit zat besi selama hamil dan kehilangan darah selama melahirkan.

0 komentar:

Posting Komentar